Nopember 1993
Merantau ...
Dan cahaya redup itu menjadi tujuanku
Dengan tertatih aku melangkah
Dada ini sesak oleh cita - cita memupuk asa
Akankah semua kan nyata
Sungguh ...
Kurasakan ludahkupun terasa pahit ...
Perjalanan
Dalam lorong panjang aku berjalan
Sunyi, sepi, hampa kurasa menggila
Sementara keringat makin mengucur
Darahpun mengalir oleh bebatuan
Kadang hati bertanya
Dimanakan lorong ini berujung
Sedang tubuh kian lusuh, sedang hati kian sunyi
Pepohonan pun seakan turut berpaling
Kepergianku tanpa restu
Tanpa do’a, tanpa jabat tangan
Aku memang durhaka ...
Karya silam, karya hitam
Kurajut kembali kenanganku
Yang tercecer dijalan berdebu
Perlahan kurenda dengan senyuman
Agar benang - benang masa lalu ...
yang tadinya pudar kembali cerah
Ketika tlah menjadi kain, kubentang di kelopak mata
Ternyata
Begitu buram hasta karyaku, betapa rendah nilai kerjaku
Mestikah aku kembali ke masa lalu ...?
tuk benahi buah tanganku.
Karya seorang durjana
Ketika karma itu menjenguk ...
Sejenak langkah terhenti
Aku tertengun, mataku hampa
Oh beginikah akhirnya ?
Angin yang dulu kutabur,
Kini badai datang menghempas hidup
Akankah kulari menghindar kenyataan
Bukankah ini semua buah karyaku ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar