Selasa, 11 Mei 2010

SUKA, SAYANG dan CINTA

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Selamat tinggal TKA

01 Desember 1993


Hari ini ...

Ku akhiri sebuah episode cerita


Meski aku pergi tanpa keberhasilan

Biarlah tiada mengapa ...

Bukankah asa belum sirna


Esok ... kan kujemput asa yang lain

Kan kuraih mimpi yang baru


Disini di TKA ini ...

Tlah kupetik sebuah cerita hidup ...

Biarlah ini jadi kenangan,

biarlah pahit jadikan pengalaman


Selamat tinggal TKA

Selamat tinggal mimpi buruk

Selamat tinggal kepahitan

Kumpulan sajak-sajak si Bujang Malang

Nopember 1993


Merantau ...


Dan cahaya redup itu menjadi tujuanku
Dengan tertatih aku melangkah
Dada ini sesak oleh cita - cita memupuk asa

Akankah semua kan nyata
Sungguh ...
Kurasakan ludahkupun terasa pahit ...



Perjalanan


Dalam lorong panjang aku berjalan
Sunyi, sepi, hampa kurasa menggila
Sementara keringat makin mengucur
Darahpun mengalir oleh bebatuan

Kadang hati bertanya
Dimanakan lorong ini berujung
Sedang tubuh kian lusuh, sedang hati kian sunyi

Pepohonan pun seakan turut berpaling
Kepergianku tanpa restu
Tanpa do’a, tanpa jabat tangan
Aku memang durhaka ...



Karya silam, karya hitam

Kurajut kembali kenanganku
Yang tercecer dijalan berdebu
Perlahan kurenda dengan senyuman
Agar benang - benang masa lalu ...
yang tadinya pudar kembali cerah

Ketika tlah menjadi kain, kubentang di kelopak mata
Ternyata
Begitu buram hasta karyaku, betapa rendah nilai kerjaku
Mestikah aku kembali ke masa lalu ...?
tuk benahi buah tanganku.



Karya seorang durjana

Ketika karma itu menjenguk ...
Sejenak langkah terhenti
Aku tertengun, mataku hampa

Oh beginikah akhirnya ?

Angin yang dulu kutabur,
Kini badai datang menghempas hidup

Akankah kulari menghindar kenyataan
Bukankah ini semua buah karyaku ?

Rindunya hati

TKA, Rabu 16 Nopember 1993



Kasih ...

Andai hati boleh bersuara

Mungkin ... kau bukan hanya tahu

Bahkan mungkin kau kan jemu


Setiap hari dan setiap hari

Hati ini selalu teriakkan rinduku padamu


Rindu yang menyerta setiap langkah

Langkah yang sarat derita nestapa


Akankah dikau setia menunggu ...

Sementara aku, kian hari kian lusuh

Debu jalanan dan aral menghadang

Mengoyak hati menusuk kalbu


Kasih ...

Akankah pertemuan itu milik kita ???

Pengaduanku pada sang waktu

TKA, Jum’at 29 Oktober 1993


Kurasa waktu berjalan lambat

Bak pedati ditanjakan terjal


Disini ...

Diantara ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan pepohonan

Ditengah hijaunya perkebunan


Hidup terasa hampa, kosong, jenuh...

Tanpa dikau disisi

Apakah ini yang kucari ?

Buah dari mimpi – mimpi indah

Buah dari pelarian diri tuk gapai cita - cita

Akankah semua ini perjuangan sia - sia


Kini semua jauh …

Kasihku jauh, karibku jauh

Handai taulan tak bersua


Oh… waktu yang berlalu…

Kapankah akan kembali pulang

Agar aku dapat bersua lagi

Agar nyata semua mimpi

Bimbang ....

TKA, Jum’at 23 Oktober 1993

Juwitaku ...
Tiga malam berturut - turut dikau hadir dalam malamku

Rindu merona, sepi menyesak
Hati semakin sunyi

Ingin rasanya ku segera ...
Tinggalkan semua ini ...
Menuju keharibaanmu kasih

Sayangku...
Terlalu dalam rasa ini, terlalu besar inginku padamu

Tapi...
Banyak bunga tumbuh dijalanku
Banyak rumput liar menyemak hidupku
Mampukah kujaga taman hati ???

Resah Hati

TKA, Senin, 19 Oktober 1993


Detik - detik menjelang dini...
Kulalui dengan resah hati
Jiwaku sunyi, rasaku hampa
Hatiku bak pengemis diujung senja

Aku yang sendiri ... rindu menyesak
Dan hati selalu ragu
Tuk jemput rasa, menuai kasih
Mampukah kugapai asa ini, akankah terwujud ?

Duhai fortuna
Datangilah aku yang miskin
Bantulah rangkakku... terangilah asa
Agar berdiri gubuk hati
Agar kembali kokoh jiwa yang rapuh
Agar rasa tak lagi hampa