Kamis, 17 Maret 2011

Guruku Orang Tua keduaku ...


Tulisan berikut ini aku persembahkan sebagai rasa terimakasihku yang tiada terhingga pada Bapak / Ibu Guruku yang mengajarku di Sekolah Menengah Teknologi Pertanian Sitiung.

Terutama pada seorang Ibu guruku yang aku cintai, kusayangi dan kuhormati, yang kebetulan beliau mengajar salah satu mata pelajaran yang paling aku sukai, yaitu “Kimia”, dan kebetulan juga beliaulah yang menjadi Wali Kelasku di masa – masa akhir sekolahku (kelas III). Sehari-hari beliau selalu menggunakan Jilbab dengan penampilan sederhana dan bersahaja, tatapan matanya teduh dan keibuan. Tak pernah sekalipun kudengar beliau mengeluarkan suara atau kata-kata yang keras apalagi kasar. Senakal dan sebandel apapun aku atau teman-temaku, belum pernah sekalipun beliau memarahi kami.

Semalam bersama Guruku …


Dengan tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa terimakasihku kepada seluruh Bapak / Ibu guruku yang telah membimbingku, dalam kesempatan ini aku ingin menceritakan sebuah kejadian pertemuanku dengan salah satu Guru di Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) Sitiung ini, setelah berpisah selama 17 belas tahun lamanya.

Tulisan ini bukanlah bertujuan untuk mengkultuskan atau memuja-muja pribadi seseorang, melainkan hanya sebuah bentuk apresiasiku terhadap semua Bapak/Ibu guruku yang tercinta di sekolah ini. Sekiranya ada sesuatu yang kurang berkenan, sudilah kiranya untuk menyampaikan kritik maupun saran kepada aku, sehingga aku dapat berbenah dan memperbaiki diri.


Rabu, 02 Maret 2011

“MOMENT TO REMEMBER”



Bagi orang yang melankolis (termasuk aq kali ye… :D), percaya atau tidak, kenangan akan cinta pertama begitu membekas. Luka karena cinta pertama sangat sulit diobati. Bahkan ketika luka itu sembuh, bekasnya akan tetap ada di sana. Setiap perkataan, sikap, benda, permintaan, apa saja darinya mengendap dalam otak dapat bangkit kapan saja setiap kita menemukan hal-hal yang bisa membangkitkan kenangan.