Rabu, 20 Oktober 2010

KISAH SIPENJUAL TEMPE

Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Di situ ada seorang perempuan tua yang taat beribadah. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Itu merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba tiba dia tersadar bahwa tempe yang dibuatnya dari kacang kedelai pada hari itu masih belum masak dan baru separuh jadi. Biasaannya tempe-tempe itu telah jadi sebelum berangkat. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyata memang semuanya belum jadi. Perempuan tua itu merasa amat sedih sebab tempe yang masih belum jadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu.

Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang taat beribadah teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdo'a , "Tuhan , aku memohon kepada Mu agar kacang kedelai ini segera menjadi tempe. Amin" Begitulah do'a singkat yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahwa Tuhan pasti mengabulkan do'anya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya dan dia pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang kedelai. Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin do'anya kurang jelas didengar oleh Tuhan. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya lagi dan berdo'a lagi. "Tuhan, aku tahu bahwa tiada yang mustahil bagi Mu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe karena inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang kedelaiku ini segera berubah menjadi tempe, Amin". Dengan penuh harapan dan hati berdebar dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tempenya itu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan heran ketika tempenya masih tetap begitu!!

Sementara itu matahari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mulai didatangi banyak orang. Dia tetap tidak kecewa atas do'anya yang belum terkabul. Walau bagaimanapun dengan disertai keyakinannya yg sangat kuat dia meneruskan untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu.

Perempuan tua itu pun berserah diri pada Tuhan dan meneruskan kepergian ke pasar sambil berdo'a dengan harapan sesampainya di pasar nanti semua tempenya sudah masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Tuhan akan terjadi dalam perjalanannya kepasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdo'a. "Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan do'aku. Sementara aku berjalan menuju kepasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini.Amin".

Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca do'a di dalam hatinya. Sesampainya di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah masak. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada. Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum masak juga!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya mulai timbul rasa kecewa dan sedikit putus asa kepada Tuhan karena do'anya tidak dikabulkan. Dia merasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya sumber rezekinya, hasil jualan tempe.

Dia akhirnya cuma duduk saja tanpa menjajakan barang dagangannya sebab dia merasa bahwa tidak ada orang yang akan membeli tempenya yang baru separuh jadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai kurang. Dia melihat-lihat kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah habis terjual. Dia tertunduk lesu seperti tak sanggup menghadapi kenyataan bahwa hari ini tidak ada hasil jualan yang bisa dibawanya pulang. Namun jauh disudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Tuhan, pasti Tuhan akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahwa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Tuhan, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini.

"Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita."Maaf ya, saya ingin bertanya, apa ibu menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum ketemu lagi."Dia termenung dan terkanget-kaget seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdo'a di dalam hatinya "Tuhan, saat ini aku tidak mau tempe ini jadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin". Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah kagetnya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi!

Dia pun merasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Tuhan. Wanita itu pun memborong habis semua tempenya yang belum jadi itu. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?" Wanita itu menerangkan bahwa anaknya yang kini berada di Inggris ingin makan tempe dari desa. Dikarenakan tempe itu akan dikirimkan kesana, si ibu tadi membeli tempe yang belum jadi, supaya sewaktu sampai di Inggris nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah jadi, nanti sampai disana tempe itu sudah tidak enak lagi dan rasanya pun kurang sedap. Perempuan tua itu pun keheranan dan berfikir rupa-rupanya do'anya sudah dikabulkan oleh Tuhan......




--------------------------------------------
Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan sewaktu berdo'a, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.
--------------------------------------------
Senantiasalah berdo'a dalam menjalani kehidupan, kita sebagai hamba Nya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yang dipinta. Percayalah bahwa Tuhan akan mengabulkan do'a kita sesuai dengan kehendak Nya yang mungkin di luar jangkauan daya pikir kita.
--------------------------------------------
Tiada yang mustahil bagi Tuhan
--------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar